Bocah berkudis menangis
Meratapi kehidupannya yang baru kini
Ketika kutanya ia diam seribu bahasa
Bocah berkudis menangis lagi
Mengerang aduh dikedalaman rasa
Ketika kutanya sebab
ia menjawab
Ayahku dipenjara,sedang ibuku menjadi gila sebab ayahku senang mengalih fungsikan dana negara dan ibuku sebagai penikmat belanja berkelas wanita sosialita
Baca Juga: Pembangunan Manusia atau Betonisasi
Pandanganku meracau sejauh mata memandang
Hanya inikah derita negeri kita ini kawan?
Engkau hanya bagian kecil dari derita yang tercampakan
Sedangkan kami bertahun menjerit,meronta,terlunta menahan pilu dari perbuatan bapakmu
Mengigit kuku karna tak mampu membeli buku
Mencuri tinta senjarah dalam cemoohan hidup yang kelu
Namun bapakmu tak kunjung datang membawa duit segantang tebusan hutang masa lalu, beras sepikul menyuap mulut yang mulai lapar atau setumpuk emas untuk perutku yang kemaruk
Sesaatpun aku memandang
Sungguh hanya sebuah pandangan
Untuk kita yang tau akan bakti negeri.
Penulis: Karya Bayu Gucita Alam
Bayu merupakan seorang pemuda yang lahir di Kabupaten Tanah Datar, tepatnya di Batusangkar. Ia Memiliki hobi membaca dan berpetualang didalam dunia hukum, sastra dan sejarah.