Puisi yang ada pada pemeran ini merupakan puisi-puisi yang menceritakan soal ketertindasan perempuan pada masa-masa sekarang dan juga merefleksi dari kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi khususnya di Sumatera Barat. Menurut Sarah Sebagai Penulis “puisi ini merespon terkait kasus kekerasan seksual di Sumatera Barat yang bahsanya keadaan pada saat ini sudah genting, selain itu saya ingin mempertegas sudah saatnya kita mengambil posisi untuk mengatasi hal ini.”  

kegiatan dihari itu dihiasi juga oleh penampilan akustik oleh Doni Sakire, Nadir, Viki dan even vibe oleh DJ Vic Sundesk. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan refleksi kondisi perempuan di Sumatera Barat oleh Gadis dan Like yang di ikuti lebih kurang 100 orang. Dalam refleksi ini, Gadis mengemukakan keresahan Perempuan di Sumatera Barat yang selama ini masih terkungkung budaya patriaki. “Secara faktual kita bisa melihat dengan tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Sumatera Barat” ujar Gadis.

Peserta yang hadir ikut juga merespon secara bersama, anak-anak muda saat ini sudah peduli dengan ketidakadilan yang terjadi, dan sepakat akan menyuarakan melalui ruang ruang digital menyuarakan ini agar korban tidak disalahkan. Peserta juga menyuarakan bahwa korban perlu dipulihkan secara psikis, pelaku harus dihukum, dan harus adanya ruang aman bagi seluruh orang.

Sekira pukul 23.00 WIB malam,  Kegiatan hari kedua 16 Hari anti Kekerasan Seksual ditutup  dengan penampilan Viky lewat tembang dari Iksan Skuter-Cari Pemimpin. Dengan berakhirnya tembang tersebut, semua orang yang ada perlahan-perlahan meninggalkan tempat kegiatan. Selain itu MC tidak lupa menginformasikan untuk kegiatan di hari berikutnya.

Update Informasi HAKtp, silahakan klik link berikut : Sumbar Darurat Kekerasan Seksual